Kamis, 30 Agustus 2012

Musisi Sukses Ngelawak

"Gue anak band gitu looh..!" wah! zaman 90-an keren betul yang namanya anak band! banyak band-band bermutu bermunculan dengan warna musik, sound dan style yang unik, beberapa menjadi legenda, beberapa menjadi kenangan, banyak yang akhirnya terlupakan dan tidak sedikit yang masih mencoba bertahan.

Beberapa dari anak band ini ada yang sepertinya sekarang berubah haluan, ada berbagai macam sebab memang akhirnya kenapa mereka sekarang tidak jadi anak band lagi. tapi ada juga yang sebenarnya masih nge-band tapi lebih nonjol yang tidak nge-band nya, dan haluan yang mereka ambil adalah....ngelawak!

Apakah memang aslinya mereka memang jago ngocol atau kah karena "terpaksa"? yang pasti sekarang ini mereka lebih kita kenal sebagai seorang komedian daripada seorang musisi. Siapa saja kah mereka? nyok mari kita cek satu satu!

Jono "Gugun and the Blues Shelter"

Nama boleh terkesan Jawa, ternyata eh ternyata si Jono itu orang bule bos! Bule asal Inggris ini nama aslinya adalah Jonathan Armstrong pemain Gitar Bass Band ber-aliran blues dan Rock'n Roll "Gugun and the Blues Shelter". Tapi... kebanyakan dari kita justru lebih mengenalnya sebagai seorang komedian yang main di acara komedi seperti Jhon Lenong dan komedi sahur di Trans TV.

Dalam sebuah wawancara Jono mengungkapkan rekan-rekan band nya tidak masalah kalau dia lebih banyak ngelawak, karena acara lawaknya ada di hari dimana band nya lagi libur dan andai jadwal band dan acara komedi bentrok, Jono akan memilih band.

Bagus "Netral"


Netral adalah grup Band yang boleh dibilang legend juga di Indonesia, terbentuk dari awal tahun 90an dan sudah menghasilkan banyak album. Sang Bassist/Vokalis Bagus Dhanar Dhana atau yang lebih dikenal sebagai Om Bagus ternyata punya bakat lain. Selain dikenal sebagai tukang "teriak-teriak" di band, Om Bagus juga gape nge-lawak dan bermain di acara sitkom "sepakat untuk tidak sepakat" di B-channel.

Aslinya Om Bagus memang jago ngocol, buktinya bisa kita dengar di album solo Om Bagus yang isinya lagu-lagu kocak semua. Sayang nya sekarang Om Bagus udah gak ngocol lagi di layar TV karena program tersebut sudah selesai.

Edi Brokoli


Anda pernah dengar "Harapan Jaya"? Hah? Nama bus? he3x... itu nama grup Band bos! memang sih namanya diambil dari nama bus yang seliwiran di kota Jakarta sana. Band ini terkenal di awal tahun 2000an dengan hits "kuliah pagi" dan "kripik Singkong". Ada dua hal yang dikenang dari band ini, pertama drummer nya cewe bernama Upi dan kedua style sang Vokalisnya yang berambut kribo ala Jimmy Hendrix bernama Edi Hidayatullah alias Edi Brokoli.

Entah karena faktor internal band, Edi Brokoli kemudian hengkang dari Harapan Jaya dan memulai karir sebagai host, namun semakin kesini justru karirnya lebih terkenal sebagai komedian. Edi Brokoli sudah lumayan banyak membintangi film komedi dan saat ini masih menjadi pengisi acara komedi Sketsa di Trans TV.

Eza Yayang
Apakah anda anak kecil di tahun 80/90-an? di jamin nama ini tidak asing lagi. Begitulah... Eza Yayang memang penyanyi cilik di awal-awal tahun 90an dan bahkan sempat berduet dengan Agnes Monica waktu kecil juga dengan judul lagu "Yess!".

Lama tak muncul, kemudian di akhir 90-an Eza memperlihatkan kedewasaan nya dalam bermusik dengan membentuk band bernama D.O.T yang terkenal dengan hits "Jangan ganggu". Posisi Eza tidak hanya jadi vokalis, tapi juga sebagai penggebuk drum.

Kembali lama tak muncul dan band D.O.T malah terjadi perubahan formasi di sekitar tahun 2004/2005-an (CMIIW) dengan "menaikan pangkat" Eza menjadi murni vokalis (gak gebuk drum lagi) dan menghasilkan single "Belahan Jiwa".

Lagi-lagi lama tak terlihat, Eza malah muncul sebagai komedian baru dengan menjadi pengisi acara Lenong Nyok/Lenong.co.id di Trans TV, walau tidak sering tampil, namun di acara tersebut seakan-akan memperlihatkan pada kita bahwa Eza jago juga nge-lawak. Sekarang? Eza malah lebih "ngelawak" lagi dengan menjadi pengisi acara tetap di acara komedi Sketsa Trans TV.

Vincent dan Desta
 
Duo sosok ini alangkah baiknya kita satukan saja di list ini, karena mereka berasal dari band yang sama, dan memulai karir bersama dan pada akhirnya sukses bersama walaupun sekarang mereka banyak juga "bermain" terpisah.

Club Eightiest, Band yang di awal tahun 2001-an mulai dikenal dan memiliki hits "gejolak kawula muda" yang lagunya kece abis karena bernuansa tahun 80-an. Vincent Ryan Rompies adalah pemain bass dari band ini dan Deddy Mahendra Desta sebagai drummer. Mereka berdua kemudian didapuk untuk menjadi host di acara MTV Bujang yang ternyata sangat digemari banyak orang, karena sepanjang acara mereka kerjanya ngocol melulu. Sayang nya acara ini tersandung kasus pencemaran oleh (yang dituduhkah) karena ulah mereka yang kelewatan ngebanyol yang akhirnya membuat mereka di kick di acara yang justru awalnya membesarkan nama mereka sebagai host dan komedian.

Lepas dari MTV Bujang mereka kemudian bermain di acara Enslikomedi yang membuat mereka semakin mengukuhkan diri sebagai komedian. tawaran bermain film pun bermunculan dan sekarang mereka berdua aktif dimana-mana acara komedi di televisi nasional.

Andre Taulany


Ini dia sang "biang kerok" musisi ngelawak di Indonesia. Siapa coba yang tidak kenal manusia kocak yang satu ini? Nyaris saban hari nongol di TV dengan lawakan-lawakan nya yang sumpah lucu banget! he3x...

Di awal tahun 90an dikenal dengan nama Andre Stinky karena memang dia anak band dari band Stinky. "Mungkinkah" adalah salah satu hits evergreen dari band ini, sampai detik ini lagunya masih enak didengarkan. Namun entah kenapa di tahun 2000an band ini seperti kurang nendang tergeser dengan band-band baru yang kemudian bermunculan.

Andre kemudian tiba-tiba main sinetron "Kiamat Sudah Dekat", sinetron religi yang juga ada unsur komedinya, sinetron ini sukses membuat Andre semakin ditanggap sebagai pemain film dan sinetron dan juga sebagai.... pelawak. he3x, karena setelah itu Andre mulai muncul di acara komedi Lenong Nyok/Lenong.co.id walau hanya sebagai bintang tamu.

Puncak kesuksesan Andre terjadi di acara komedi Opera Van Java atau OVJ. Andre sukses ngocol abis-abisan di acara ini bareng Sule, Parto, Aziz, Nunung dan Olga. Kesuksesan itu pun berimbas kepada posisinya di band Stinky, Andre memilih mundur untuk lebih fokus sebagai entertainer di acara komedi. Sekarang Andre pun menjadi host dengan gaya nya yang kocak pula di beberapa program televisi seperti PAS Mantab dan Pelangi.

Jumat, 24 Agustus 2012

Sang Runner Up yang Berjaya

Panggung Indonesian Idol di awali di tahun 2004 dan langsung menyedot banyak perhatian masyarakat, bahkan dibanding program sejenis, Indonesian Idol seperti lebih berkelas dikarenakan juri-nya (saat itu! sekarang? no comment) sangat berkelas pula dalam memberikan wejangan, walhasil penempilan peserta Indonesian Idol pun terkesan lebih spektakuler.

Terlintas pertanyaan, setelah jadi juara di Idol terus ngapain? di awal-awal mungkin jelas karena para Finalis semuanya dibikinin album kompilasi dan sang juara berkesempatan punya album solo sendiri dan mendapat kotrak ekslusif dari FremantleMedia.

Sayangnya sepertinya makin kesini sepertinya malah seperti kurang kedengaran gaungnya, mereka (para Idol) malah seperti kalah dengan gempuran serangan musik melayu (pada masa dulu) dan boysband/girlsband (masa sekarang). Seorang teman sempat "membela" dengan mengatakan bahwa para Idol masih eksist tapi lebih banyak di acara off air, dan memang sih.. saya sempat nonton perfom-nya Aris waktu Banjarbaru Expo kemaren-kemaren yang menjadi bukti kalau sang Idol ini masih ada.

Nah... kalau yang on air nya? kalau dilihat-lihat sepertinya malah para Idol yang jadi Runner Up yang lebih kelihatan, entah karena hoki-nya yang lebih tokcer, atau faktor lainnya. Yang pasti kenyataan saat ini terlihat seperti itu. Siapa saja Runner Up Idol yang berjaya? cekidot!! 


DELON


Joy Tobing boleh jadi Juara Pertama di Musim Pertama Indonesian Idol, tapi kenyataannya saat ini justru sang Runner Up lah yang lebih kinclong, walaupun katanya sih ini karena faktor kebetulan dikarenakan Joy Tobing dianggap mengkhianati kontrak dengan FremantleMedia karena meluncurkan album diluar lebel BMG, walhasil Delon lah yang "didongkrak" popularitasnya dengan membintangi beberapa film dan sinetron, dan secara on air Delon lebih kelihatan.

JUDIKA

Indonesian Idol musim kedua dimenangkan oleh Mike Mohede dan sebenarnya secara on air, Mike lumayan sering muncul, cuma.... kalau kita bandingkan dengan sang Runner Up Judika, Mike kalah kinclong. Judika lebih sering kelihatan karena sekarang jadi vokalis Band Mahadewa bikinan Dhani Dewa 19. Bahkan sebelum itu pun Judika sudah lebih hoki dengan main film dan meluncurkan album solo yang banyak disukai penggemarnya.

DIRLY

Musim Ketiga Ihsan Tahore menjadi Juara dan Dirly jadi Runner Up. Keduanya sebenarnya sama-sama lumayan sering kelihatan di TV karena sama-sama main film dan sinetron, tapi kalau di sektor musik Dirly lebih nongol bos! terbukti Dirly lah yang menyanyikan single "Let's Get The Beat" dan sekarang bikin band dengan nama Dirboy.

GISEL


Kemunculan Aris di musim kelima Indonesian Idol boleh jadi satu fenomena tersendiri, seorang pengamen dengan suara luar biasa bahkan mampu membuat merinding para juri berjaya menjadi juara. Namun sayangnya saat ini justru Gisel sang Runner Up lah yang banyak nongol di TV, hampir tiap malam jadi sinden di OVJ-nya Trans TV dan sekali-sekali muncul diacara musik macam dahsyat atau inbox.

CITRA


Igo dengan cemerlang menjadi juara di musim ke-enam, dan "mewarisi" Dirly untuk menjadi bintang iklan Honda Beat, tapi... dibanding sama "everybody knew"-nya Citra yang jadi hits dimana-mana, pamor Igo seperti tenggelam oleh rivalnya yang "cuma" jadi Runner up.

Dari semua Runner Up, cuma Wilson Runner up musim ke-empat yang tidak kedengeran, sekali-kali kedengeran malah masuk berita kriminal di tahun 2010 kemaren. Rini justru berjaya dengan membuktikan dia memang pantas menjadi juara Idol musim Ke-empat dengan album solonya yang sukses dan lebih banyak muncul di TV.

Bagaimana dengan Runner Up sekarang? Sean? terlalu "pagi" kalau Sean masuk list diatas, kita lihat dulu bagaimana sepak terjangnya di kompetisi pasar yang sesungguhnya, apakah mampu melampaui sang juara Regina? kia lihat nanti!

Tulisan diatas bukan bermaksud merendahkan para juara Idol yang sudah berjuang habis-habisan, tetapi sekedar membuka mata kita bahwa perjuangan sesungguhnya terjadi justru setelah itu, jadi jangan berkecil hati apabila dalam sebuah kompetisi kita tidak menjadi pemenang, karena kompetisi sesungguhnya ada di luar panggung itu sendiri.

Thats All! Regards!

Info: http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesian_Idol
Foto: http://kapanlagi.com

Selasa, 07 Agustus 2012

"Dosa-dosa" Mahasiswa

 



Mahasiswa dikenal sebagai agen pengubah, agen yang diharapkan membawa bangsa ini menuju perubahan ke arah yang lebih baik, namun dalam perjuangan nya menjadi sarjana, Mahasiswa terkadang melakukan kesalahan-kesalahan yang karena saking sering nya dilakukan, turun temurun  akhirnya menjadi budaya yang jelek. Apa saja itu? Cekidot!! 

Titip Absen
Ini adalah kesalahan terbesar mahasiswa yang kalau ketahuan (kalau ketahuan lho… he3x) oleh dosen  yang bersangkutan akan menyebabkan dia menjadi “no.1 publick enemy” sang dosen. Ada kesan memang meremehkan mata kuliah beliau  dan tindakan menipu mentah-mentah. Jelas aja dosen jadi mencak-mencak apabila menemukan kasus seperti ini di kelasnya.

Keadaan ini umumnya terjadi apabila di kelas tersebut terlalu banyak Mahasiswanya dan juga memanfaatkan kelengahan dosen yang terkadang cukup percaya dengan sistem absen berjalan tanpa mengecek ulang kembali mahasiswa yang hadir.

Dosa terbesar bukan dilimpahkan kepada yang minta titip absen, melainkan yang berani meng-eksekusi kan tanda tangan teman yang bolos. Kalau ketahuan… wah parah! Waktu saya kuliah pernah kejadian dan sang dosen mem-vonis selama mata kuliah tersebut masih dipegang beliau, maka “sang tersangka” tidak akan pernah lulus mata kuliah tersebut! Wah!!! Gaswat!!!!

Bolos Kuliah
Nah? Apa bedanya kasus diatas sama kasus ini? Bedanya kalau titip absen sudah pasti bolos, tapi kalau bolos doang belum tentu titip absen. “Dosa” yang satu ini terjadi terkadang karena memanfaatkan kebijakan kampus dimana persentasi kehadiran dalam satu mata kuliah minimal 90%, dan “di-izin-kan” 10% tidak masuk walau tanpa keterangan.

Momen yang satu ini biasanya dimanfaatkan apabila “harpitnas” alias “hari kejepit nasional“ dan mau libur lebaran atau tahun baru. Siap-siap saja dosen yang “nekat” tetap membuka kelas di hari-hari semacam tersebut akan mendapati kelas nyaris sunyi ditinggal mahasiswanya mudik.

Tugas Dikerjain Teman
Nah! Yang ini masih ada sangkut pautnya sedikit sama keadaan kasus diatas. Asik-asik nya libur di kampung halaman… eh ternyata ada kabar kalau dosen A ngasih tugas dan besok harus dikumpul!! Dan panik  lah sodara-sodara! Walhasil cara tercepat menyelesaikan masalah tersebut adalah…. Hubungi teman yang masih berada di kota kawasan kampus atau yang tinggalnya memang di sana, dan berkata…. “bos! Kerjain tugas gue yah! Ntar gampang deh… gue traktir makan kalau gue udah balik”…. Walah??? Dan atas nama “kesetiakawanan” sang kawan pun mau mengerjakan tugas tersebut  sambil membayangkan Ayam Bakar Wong Solo… he3x…

Tugas Copas
Copas alias Copy and Paste adalah andalan bagi mahasiswa yang rada-rada pemalas, tinggal pinjam 2 atau 3 buah softcopy  file tugas teman atau simpanan punya kakak tingkat, edit-edit dikit, copy sana paste sini, jadilah “barang baru” buat di kumpulkan.

Gaya diatas masih “mendingan”, ada pula yang copy paste sebiji penuh tugas punya teman, yang ini neh yang kacau, ketahuan ass. Dos aja berabe dah urusannya. Pembagian nilai biasanya jadi hukuman yang setimpal bagi sang pelaku. Jadi kalau ada 2 tugas yang sama persis dengan nilai 8, maka masing-masing pelaku cuma dikasih separonya, 4-4. Masih mending dikasih, ada kalanya tugas kita dicoret dan langsung dikasih nilai E, parah dah!

Nyontek Teman Saat Ujian
Kalau yang ini katanya sih “warisan” SMA yang masih kebawa-bawa. “Kesetiakawanan” lagi-lagi menjadi tameng untuk melakukannya. Sampai-sampai ada jargon kala itu “posisi duduk anda menentukan prestasi anda”.

Untung nya dosen-dosen sekarang udah pada tau trik mensiasatinya. Umumnya dalam satu baris meja saat ujian diberikan tipe soal secara random (acak) sehingga  soal ujian kita dengan teman sebelah berbeda, soal yang sama baru didapati di deret ke 3-4 meja selanjutnya, mau nyontek? Jadinya susah.

Cari Jawaban Ujian Dari Mbah Google
Ini dia trik kebetan jawaban terbaru dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Dulu… buat kebetan jawaban mahasiswa suka bikin catatan kecil-kecil dan diselipkan di daerah tertentu, sampai-sampai kalau udah masuk musim ujian, tukan fotokopi-an kebanjiran order fotokopi perkecil 10x.

Sekarang? Gak perlu kertas kebetan macem-macem, cukup siapkan ponsel yang bisa internetan dan browser stand by di google.com, pertanyaan apapun jawabanya bisa dicari dengan segera, dengan memanfaatkan pencarian akurat ala Google.

Keadaan ini terjadi dengan memanfaatkan kelonggaran dimana ponsel boleh masuk ke ruang ujian. Untuk beberapa pengawas ujian ada juga yang lumayan “kejam”, ponsel dengan alasan apapun tidak boleh masuk ruang ujian.

Tidur Di Kelas
Kurang tidur bos? Kecape’an? Atau kelasnya boring? Apapun alasannya ya… tetap saja tidur dikelas tidak diperbolehkan. Ada kesan juga sih menghina/ meremehkan mata kuliah, makanya tidak boleh. Mahasiswa yang doyan tidur hobinya duduk di belakang atau di tengah-tengah kelas nyempil di kerumunan mahasiswa yang lain.

Musuh besarnya adalah kelas dengan model lantai bertingkat kayak model kelas di Amerika sono, walhasil mau duduk dimana pun, mau di depan, tengah atau belakang sami mawon bos! Tetap ketahuan dosen kalau anda lagi tidur. He3x

Asik Sendiri Dalam Kelas
Macam-macam dah, ada yang asik ngobrol, ada yang asik dengerin music di MP3 player yang diselipkan, asik nonton film, asik browsing, dan sekali-sekali curu-curi kesempatan sms-an (zaman saya BB masih barang mahal banget, sekarang mungkin asik BBM-an).
Terkadang keadaan ini terjadi memang ada tipikal dosen yang agak cuek, mau di dengerin kek, mau tidak kek yang penting saya sudah selesai mengajar.

Jujur saya, saya tidak munafik… semuanya “dosa” diatas waktu zaman saya masih kuliah juga pernah saya lakukan. Tulisan diatas bukan buat ngajarin ulang lho… tapi sekedar refleksi beginilah terkadang kenyataan yang dialami mahasiswa.

Kalau ada dosen yang baca tulisan ini, janganlah dijadikan “bahan” buat menghukum mahasiswa, lebih baik dijadikan solusi bagaimana kira-kira keadaan yang bisa diterima keduanya, baik dosen maupun mahasiswa. Toh… prestasi kesuksesan dosen sesungguhnya bukan pada gelar dan penghargaan yang disandang sang dosen, melainkan dari kesuksesan pada mahasiswa yang diajarkannya.

That’s All ! Regards !