Kalau ada yang bertanya, apa yang berkesan di bulan puasa kemaren? Jawabannya saya kena "rujak" warga internet.... Hehehe... Terbukti sudah kalau warganet atau bahasa kerennya Netizen Indonesia memang sadis-sadis.. saya udah ngerasain.
Berawal dari sebuah postingan di media sosial, ada anak-anak atau bahasa gaulnya bocil-bocil yang bergaya ala (sepertinya.. karena saya juga gak relate) tokoh game online. Buat saya pribadi sumpah gayanya lucu-lucu... Saya membayangkan kalau saya salah satu dari mereka saya kemungkinan besar saat akhirnya dewasa malu liat pernah gaya-gaya'an macam ini... Lalu sepintas teringat pula saya ucapan seseorang "Apabila engkau malu melihat gambar mu di masa lalu, artinya ada perubahan yang lebih baik engkau alami saat ini".... Karena hal itulah saya lalu ikut-ikutan komen yang isinya "kalau 10 tahun lagi mereka tidak malu melihat ini, mereka tidak ada perubahan"... Dan Hasilnya....
Saya kaget liat notif medsos... kok tumben banyak bener... setelah saya cek... walah.... ahahaha... isinya gak enak semua... tanggapan dari komen saya sebelumnya... awal2 saya baca satu-satu... saya tanggap-tanggapin juga... karena lagi bulan puasa ya saya nanggapin nya santai saja walaupun komennya nyakitin... ehehe... lama-lama semakin banyak... akhirnya yang saya anggap penting saja yang saya tanggapi... Dan berikut garis besar komen mereka :
1. Mempertanyakan masa kecil saya apa gak pernah main Power Rangers-an
2. Mempertanyakan hobi tokusatsu saya
Pertanyaan dan statement mereka di atas sebenarnya masih saya anggap nyambung lah, beberapa saya tanggapi... Tapi lama-lama mulai ada yang komen yang sifatnya memvonis seperti :
3. Milenial sok asik
4. Masa kecil gak bahagia
5. Malu-maluin karena berpose ala Ultraman (padahal saya berpose ala Ultraman memang buat diketawain... bukan buat gaya-gaya an)
Tapi yang paling males dari itu semua..... :
6. Ngata2in fisik
7. Nyuruh2 olahraga
8. Nyuruh diet katanya biar pas mati enak diangkat warga (ini yang paling ngeselin)
Ahaha.... kacau memang.... kocaknya semakin anonim semakin menyakitkan komen mereka, yap... Netizen kita seneng banget bersembunyi dibalik akun tidak jelas.. apalagi kalau dia yakin "musuhnya" tidak punya kemampuan membalas dengan melacak mereka di dunia nyata.
Tapi ada saja kok komentar yang mendukung, yang memahami konteks atau bertanya dengan baik maksud dari komen saya apa... rata-rata komen yang kaya begini saya tanggepin dan jelaskan maksudnya. Sedikitpun saya tidak ada menghina anak-anak yang ada di video media sosial tersebut, saya cuma membayangkan saja mereka semua bakalan mentertawakan (bagi saya) kekonyolan mereka saat mereka dewasa kelak.
Kalau anda bertanya... Kapok gak? Jujur sih kapok... ahahaha... bukan karena komennya, tapi karena kehebohannya, karena saya bukan orang yang mencari kehebohan, saya lebih senang ketenangan. Ya... semenjak kejadian itu jadi mikir-mikir dulu untuk menuliskan komentar... walaupun hati saya pengen banget komen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar