Sabtu, 08 Juli 2023

Ubah Monitor Komputer Lama Menjadi Televisi

Berawal dari rusaknya televisi saya dan kemungkinan perbaikannya memakan waktu lama, akhirnya saya mulai iseng cari-cari informasi apakah monitor komputer lama saya bisa dimanfaatkan sebagai pengganti televisi sementara waktu. Setelah browsing-browsing ternyata bisa dengan menggunakan alat konversi bernama AV to VGA Converter, lalu saya lanjut lagi browsing ke lapak digital Tokopedia buat cek-cek harga dan ternyata harganya rata-rata dibawah 100rb. Berbekal informasi tersebut berangkatlah saya ke Toko Komputer buat beli alat itu.

Singkat cerita akhirnya converter itu saya beli, barangnya simple sekali dan ukuranya tidak lebih besar dari telapak tangan saya, isi di dalam box ada alat converter AV2VGA dan kabel USB type mini b (mirip kabel charger Blackberry zaman dulu) yang berfungsi sebagai penyalur daya bagi converter.



Karena monitor VGA tidak ada audio/speakernya, maka sebagai tambahan diperlukan speaker sebagai output suaranya. Saya memanfaatkan speaker komputer lama yang menggunakan jack 3,5 mm karena Converter ini menggunakan lubang output audio jack 3,5 mm juga. Kemudian dicolok-coloklah kabel-kabel tersebut sesuai dengan lubangnya di Coverter ini, untuk daya saya memanfaatkan lubang USB pada decoder jadi tidak perlu menggunakan kepala charger untuk memberikan daya pada Converter ini.

Setelah semua terpasang dan akhirnya...... Alhamdulillah... Monitor komputer lama ini bisa berfungsi sebagai televisi, apabila ternyata tidak berfungsi ada kemungkinan switch di Converter tidak diposisi VGA, ubah saja posisinya.


 Yap... demikianlah sedikit informasi bagaimana mengubah monitor komputer lama menjadi televisi, sedikit informasi... monitor ini adalah monitor komputer saya zaman masih kuliah di tahun 2005-2010.. komputernya sendiri CPU nya sudah KO seiring dengan selesainya masa kuliah saya, jadi umur monitor ini kurang lebih sudah 17 tahun dan Alhamdulillah masih bisa digunakan sebagai pengganti televisi sementara televisi aslinya masih diperbaiki.


Semoga artikel ini bisa membantu bagi siapa saja yang memerlukan. Terima kasih.

Minggu, 14 Mei 2023

Tiga Dekade Hiburan (90, 2000, 20XX)

 



Hiburan... Semua orang senang dengan hiburan. Lagi suntuk, nyari hiburan... Lagi santai, nyari hiburan.... Bahkan lagi sibuk pun ada orang yang senang kesibukannya juga ditemani hiburan. Pada postingan blog yang sudah bertahun-tahun lama gak di update ini, saya mau bercerita tentang hiburan, terutama hiburan yang pernah mengisi hidup saya selama 3 dekade ini. Lanjut....

Era 90an 

Sebagai anak kelahiran 80an akhir, maka kenangan yang awal2 paling mudah diingat adalah kenangan di awal tahun 90an. Di Indonesia dunia hiburan pada tahun 70an dan 80an kondisinya kurang lebih mirip-mirip, di tahun 90an ini lah mulai terjadi banyak perubahan, walau di awal-awal tahun nuansa 80an nya masih terasa. 

Sumber Hiburan

Di tahun 80an, sumber hiburan berasal dari media audio visual (televisi), media audio (radio, kaset dll) dan media cetak (koran, majalah, buku dll), di tahun 90an sumber hiburannya masih sama hanya saja pilihan masing-masing sumber sudah mulai beragam. Apabila dulu di tahun 80an hanya ada satu stasiun televisi milik pemerintah yaitu TVRI, maka di tahun 90an mulai lah bermunculan stasiun televisi swasta. Dimulai dari TPI, lalu mulai muncul lagi RCTI, SCTV, ANTeve dan Indosiar di pertengahan 90an. Awalnya di daerah harus punya decoder parabola dulu agar bisa menagkap siaran televisi swasta, namun lambat laun akhirnya para stasiun televisi swasta mulai mendirikan pemancar relay di daerah sehingga siaran swasta dapat dinikmati dengan antena televisi biasa, walau kadang kwalitasnya ya begitulah....

Media audio juga berkembang pesat seiring semakin banyaknya perangkat radio FM, mulai banyak di daerah-daerah bermunculan stasiun radio FM lokal terutama di kota karena banyak pelajar dan mahasiswa/i menuntut ilmu di kota, rata-rata mereka gak punya televisi di kost-kostan, jadilah radio sebagai media hiburan. Media pemutar audio di tahun ini juga muncul Compact Disk, suara lebih jernih dan lebih awet daripada pita kaset, hanya saja karena harga lebih mahal, kaset pita masih digemari. Tape Compo dengan kombinasi kaset dan radio menjadi pilihan kala itu, selain bentuknya ringkas, portable dan memiliki dua fungsi.

Media cetak di tahun 90an di sisi hiburan juga mengalami kemajuan dalam hal banyaknya bermunculan majalah dan tabloit hiburan, kebanyakan majalah hiburan menyasar anak-anak dan remaja. Majalah dan tabloit anak-anak berisi informasi acara anak-anak, komik dan game. Majalah remaja kebanyakan berisi tentang musik dan tren gaya hidup. Beberapa majalah remaja seringkali mengadakan event pencarian model untuk digunakan sebagai model sampul majalah yang dikenal dengan nama coverboy dan covergirl... Sebuah "siasat" ciamik karena majalah dapat menggunakan model yang biayanya lebih ringan daripada model profesional, oplah majalah naik karena event ini lumayan banyak pengikutnya, otomatis pendapatan majalah juga naik. Hmmm... nice... 

Komik sebagai hiburan media cetak di tahun ini mulai mendapat serbuan dari komik Jepang, komik lebih tebal dengan harga lebih murah menjadi ketertarikan tersendiri dibanding komik Amerika yang populer di tahun 80an yang tipis-tipis dan lambat sekali rilis barunya. Doraemon, Dragon Ball dan Kungfu Boy jadi idola kala itu ditambah lagi akhirnya televisi swasta pun menayangkan kartun nya, popularitas komik Jepang semakin naik. Hanya saja karena kebijakan Orde Baru membuat bidding (jilidan) nya mengikuti Indonesia yang membaca dari kiri ke kanan, cetakan akhirnya menyesuaikan sehingga rata-rata tokoh di Dragon Ball di jilidan jadul menggunakan tangan kiri nya untuk memukul lawan.

Efek Hiburan Era 90an

Dunia hiburan yang semakin berkembang membuat profesi di bidang ini juga semakin diminati, mulai dari belakang layar sampai depan layar. Profesi pembawa acara, penyiar radio dan repoter dunia hiburan juga mulai dilirik.... keinginan menjadi aktor, model, penyanyi juga semakin tinggi minatnya dikalangan anak muda. Acara ajang pencarian bakat pun mulai banyak di tahun ini guna mencari talenta-talenta baru yang tersembunyi. Yang paling heboh ya ajang pencarian model sampul majalah remaja, banyak nama-nama besar sekarang berasal dari ajang pencarian model sampul ini, seringkali pula ini dijadikan batu loncatan agar bisa memasuki dunia hiburan yang lebih luas lagi. Tidak heran kala itu banyak yang awalnya model sampul jadi aktor, bintang iklan, penyiar dan bahkan menjadi penyayi baik solo ataupun grup.

Biar kata ada ajang pencarian bakat, tetap saja sulit bagi orang biasa untuk memasuki dunia hiburan, harus ada channel orang dalam. Band atau penyanyi tidak akan punya album rekaman kalau tidak punya kenalan orang record. Tidak akan muncul di televisi kalau tidak punya kenalan orang televisi, apalagi konon industri hiburan masih dikuasai cukong-cukong yang punya duit banyak. Produser yang punya banyak duit memiliki kesempatan untuk lebih mengorbitkan artisnya dengan promosi gencar di radio dan televisi. Bahkan hits musik di masa ini boleh dibilang ditentukan oleh mereka. Kita cuma menikmati saja lewat media. Semakin sering disusupi maka akan semakin nempel dan kemungkinan menjadi hits lebih besar.

Beberapa ada yang mencoba "mandiri" dengan bergerilya menawarkan demo kaset kepada pihak recording, beruntung di pertengahan tahun 90an lebel rekaman dari luar seperti Warner dan Sony masuk ke Indonesia, alih-alih mencari talent, mereka lebih senang talent yang datang pada mereka dengan menawarkan demo rekaman. Banyak band-band baru bermunculan di akhir 90an berkat lebel Sony dan Warner.. Walau begitu tetap saja pasar adalah kiblatnya... mereka hanya akan mengorbitkan band-band yang memiliki potensi bakal laku dipasaran, hal ini membuat band-band yang "kurang laku" dipasaran membuat lebel rekaman mereka sendiri yang dikenal dengan istilah independet lebel atau disingkat indie lebel, band-band itu pun dikenal dengan indie band dan musik mereka disebut indie music. Dari sinilah awal mula "pertarungan " Indie lebel dengan Major lebel.

Apabila di tahun 80an barang elektronik Jepang adalah pilihan, di tahun 90an justru jadi pilihan utama karena kwalitasnya yang oke dengan harga relatif lebih terjangkau daripada bikinan Jerman misalnya. Namun se-terjangkaunya barang elektronik Jepang masih boleh dibilang hanya bisa dinikmati paling tidak masyarakat kelas menengah, jadi gak terjangkau banget... dan di tahun inilah produk Cina mulai masuk ke kelas bawah... harganya cincai walau kwalitasnya ya begitulah... tapi barang elektronik dari Cina benar-benar seperti oase bagi kelas menengah untuk menikmati hiburan, ada TV, ada decoder, ada pemutar media, ada tape compo... harga terjangkau... membuat dunia hiburan menjadi semakin luas dan besar karena bisa dinikmati oleh banyak kalangan dengan pilihan media terjangkau.

Di dunia konsol game... setelah era sebelumnya rame konsol NES.... NES sendiri dulu harganya mahal banget... berkat Koko-Koko di Tiongkok sana akhirnya muncul lah Spica.... sebuah konsol yang mampu memainkan cartride game NES dengan harga terjangkau... Udah gitu Nintendo semakin goyah gara-gara ada konsol baru lagi yang lebih canggih... Sega Mega Drive... Tapi kehebohan dunia game konsol terjadi setelah Sony Playstation rilis... Konsol dengan kemampuan render 3D yang keren banget pada masanya... kaset bajakannya murah2 pula dibanding cartride NES semakin membuat PS semakin berjaya sebagai rajanya konsol game di era ini.

Semakin diminatinya hiburan maka semakin tinggi pula permintaan nya, dan disinilah musuh dunia hiburan beraksi.... Pembajak.... Kaset bajakan di era ini benar-benar seperti kacang goreng, harga murah dan dijual terang-terangan tanpa ditindak tegas. Kaset lagu dan kaset film banyak sekali bajakannya, ada yang bilang ngapain beli kaset mahal-mahal toh juga bakal dimainkan di tepe murahan. tidak hanya kaset, bahkan komik pun juga kena pembajakan dengan kwalitas kertas yang murahan tapi katanya yang penting isinya masih bisa dibaca.

Era 2000an 

"Makhluk" ini sebenarnya sudah ada di tahun 80an tapi hanya kalangan tertentu saja yang bisa menikmatinya, di tahun 90an mulai sedikit memasyarakat tapi harga menggunakanya masih bikin kantong bolong dan di tahun 2000an awal lah dia semakin mudah dan murah digunakan, apalagi banyak "warung-warung" menawarkan dia... dan dia adalah.... Internet.

Kemunculan Media Hiburan Baru 

Kalau anda bertanya apa yang berkesan di awal-awal tahun 2000an? maka akan saya jawab Handphone dan Internet. Kemajuan teknologi di era ini benar-benar ngebut... teknologi yang baru muncul setahun dua tahun seketika mudah menjadi ketinggalan jaman di tahun berikutnya. Kalau dulu mau nonton siaran tv atau nonton video harus lewat televisi, dengerin musik dan siaran radio harus lewat compo, main game pakai konsol game... kehadiran Handphone membuat semuanya menjadi bergeser. Memang tidak serta merta karena awal-awal handphone fungsinya benar-benar hanya untuk telepon saja.

Walau mendapat gempuran pemain baru, media sebelumnya seperti televisi, radio dan cetak di awal-awal tahun 2000an justru semakin berjaya. TV swasta baru terus bermunculan dengan program-program yang terasa lebih segar dibanding era sebelumnya. Radio, Lebel musik dan Majalah juga banyak bermunculan yang baru-baru, bahkan mulai ada yang secara spesifik mentarget pasar tertentu, misal majalah PC untuk penggemar komputer dan lain-lain. Informasi semakin mudah didapat apalagi di awal 2000an adalah awal keterbukaan informasi selepas runtuhnya Pemerintahan Orde Baru. Saking terbukanya sempat ada masanya seperti lepas kontrol. Sesuatu yang bersifat porn di awal-awal masa ini benar-benar bermunculan, mulai dari program televisi, lirik-lirik lagu, bahkan tabloit dan majalah... benar-benar nyaris bablas.

Keberadaan handphone dan internet juga berkontribusi pada hiburan yang kebablasan ini... tertama di masa tahun 2005an dimana handphone benar-benar mulai mengambil alih kendali hiburan dengan fitur-fitur canggihnya yang mampu memutar media hiburan dimanapun dan kapanpun. Peredaran video tidak karuan semakin mudah, saling berbagi di situs berbagi seperti 4shared mudah diakses, ditambah lagi handphone tidak hanya mampu sebagai pemutar media hiburan, tapi dia mampu sebagai "pencipta hiburan" dengan fitur kamera dan recorder yang ada di dalamnya. Kalau dulu mau jadi artis (istilah mereka yang ada di dunia hiburan) harus berjuang dulu baru bisa produksi, dimasa ini bisa produksi sendiri dengan hanya bermodalkan handphone plus PC/Laptop yang juga di era ini semakin canggih.

Walau begitu, biarkata sudah bisa bikin sendiri, tapi media mainstream (televisi, radio dan majalah) masih lebih unggul dari segi kwalitas tampilan dan Skrip yang lebih tertata, maklum sudah dipegang sama orang hiburan bertahun-tahun jadi wajar kwalitasnya jauh lebih baik. Jadi umumnya dimasa itu video-video dan rekaman amatir hanya digunakan sebagai pemicu, berharap viral, dilirik media mainstream dan akhirnya diajak masuk ke sana.

Efek Hiburan Awal 2000an

Semakin berkembang dan banyaknya pelaku dunia hiburan tentu juga berpengaruh kepada masyarakat. Untuk pertamakalinya banyak yang bangga menjadi anak band, gara-gara banyak Band di era ini sukses jualan album sampai berjuta-juta kopi, apalagi sistem royalty benar-benar angin segar bagi pelaku musik kala itu terutama buat penyanyi dan band nya. Dulu orang tua masih ragu-ragu mengawinkan anaknya dengan anak band, di era ini, apalagi kalau dia anggota band yang jualan albumnya bagus, sepertinya banyak yang berebut kawin sama dia... hehehe... sama juga dengan aktor yang di era ini sinetron mulai pakai striping alias tayang tiap hari yang otomatis honor juga lebih sering... industri perfilman Indonesia juga lagi bagus-bagusnya... Profesi dunia hiburan menjadi semakin diminati.

Seperti yang saya ceritakan sebelumnya... berkat handphone dan internet, dimasa ini menembus dunia hiburan sedikit lebih mudah, karena media pembuat nya juga mudah dan relatif murah yaitu handphone, dengan gejreng2 sambil nyanyi2 sendiri direkam handphone, itu lagu beredar di internet cepat dan banyak peminat, siap2 ditelpon sama lebel rekaman. Punya tampang oke cukup upload di Friendster atau Facebook, ada yg suka bisa dipanggil jadi model beneran. Cuma ya itu tadi... tetap yang harus ditembus itu media mainstream agar bisa sah dikenal sebagai artis.

Di era ini pembajakan semakin merajalela, semua media nyaris dibajak.... lagu, film, buku,... apalagi dengan adanya internet semakin mudah dalam mendapatkan barang bajakan tersebut. Saking parahnya para penyanyi dan pemain band akhinya lebih banyak dapat royalty dari Ring Back Tone daripada jualan album. Band atau penyanyi yang jualan albumnya bagus biasanya terbantu dari fansbase nya yang kuat dan gak mau beli kaset bajakan, biar begitu pun tetap saja konon penjualan kaset bajakan lebih tinggi daripada kaset aslinya. Film bahkan lebih parah.... kaset bajakan biasanya dapat bahan bukan dari kaset asli, tapi dari nembak filmnya yang sedang tayang di bioskop, biarkata gambarnya burem tapi selama masih bisa dinikmatin, bakal tetap ada yang beli itu kaset.

Era 2010 dst...

Hasil kolaborasi handpone yang semakin canggih dengan internet yang semakin murah membuat dunia hiburan yang awalnya monopoli orang berduit menjadi milik siapa saja. Untuk pertama kalinya pasar dunia hiburan tidak bisa dikendalikan mereka, tren sekarang kita yang bikin.

Media Sosial Sang Penguasa Hiburan Rakyat

Ini adalah era dimana media mainstream mulai rontok, media cetak bahkan pada mati berhenti cetak lagi, majalah seperti HAI, Rolling Stone,Gadis, Kawanku, PC Media, Sportif dan bahkan Tabloit Soccer dan Bola berhenti cetak semua. Beberapa masih bertahan dengan berpindah ke Platform digital di internet, bicara soal pendapatan tentu saja jauh apabila dibanding dengan kejayaan cetak dulu, tapi setidaknya masih bertahan. Hanya televisi yang masih ada peminatnya itupun di kalangan Gen Z udah jarang sekali mereka menonton televisi. Kenapa hal itu bisa terjadi? karena hiburan sudah bergeser ke handphone yang terinstal media sosial seperti Instagram, Youtube dan Tik-tok.

Untuk pertama kalinya semua orang berkesempatan menjadi artis dengan berusaha populer di media sosial, istilah Selebgram untuk mereka yang terkenal di instagram, Youtuber untuk mereka yang berkarya di Youtube dan Selebtik-tok atau Tiktokers untuk mereka yang mengambil jalan penghibur di media sosial Tik-tok. Tidak perlu lagi "orang dalam", chanel2 cukong, selama bisa membuat konten yang menarik untuk dilihat orang di media sosial maka akan semakin mudah utuk dikenal sebagai artis. Gak perlu nembus2 media mainstream lagi, yang ada sekarang media mainstream juga "bermain" media sosial... Tayangan yang sudah tayang di televisi diupload lagi di media sosial dengan harapan masayarakat tertarik melihat tayangan aslinya di televisi.

Efek Hiburan ala internet

Kalau dulu kita waktu kecil dimarahin karena kebanyakan nonton TV, maka anak kecil era ini dimarahin gara-gara kebanyakan main handphone, entah dia main game, nonton video atau baca-baca artikel atau komik digital lewat handphone. Anak-anak pun sekarang banyak yang bercita-cita jadi Youtuber, apalagi setelah tau gara-gara Youtuber banyak duitnya hasil iklan dan endorsment produk, apalagi banyak Youtuber yang gaya nya hedon... pamer2 barang mahal... semakin membuat banyak orang termotivasi jadi Youtuber. Anak-anak sekolahan bahkan ditanya cita-citanya apa... jawabannya Youtuber.

Saking hebatnya media sosial akhirnya para selebritis televisi juga mulai kepengen mencicipi manisnya hasil media sosial, gak tanggung-tanggung, karena mereka sudah berpengalaman di dunia televisi, dia boyong dan atau membentuk tim sebagaimana industri televisi untuk channel youtubenya, tidak heran kalau kwalitas konten mereka jauh lebih berbobot daripada yang amatiran. Hal ini sempat menjadi polemik terutama oleh "Youtuber Senior" yang merasa lahannya diambil sama "Artis Hijrah Ke Youtube", tapi makin kesini polemik ini semakin hilang berkat satu kata "Collabs" atau Collaboration alias Kolaborasi... Beberapa artis ini menggandeng para Youtuber senior dan sebaliknya agar dikenal dan semakin terkenal.... bahasa sekarangnya Panjat Sosial.

Pembajak??? Masihkah ada?? tentu.. tapi sekarang mereka "berganti nama" menjadi Reuploader... oknum yang kerjaanya mengupload ulang konten orang ke channel dia dengan diberi tambahan beberapa efek2 biar gak mirip-mirip amat... bahkan di era Tik-Tok para Reuploader semakin meraja lela dengan memotong part-part konten orang lalu diupload di Tik-Tok dan mengatasnamanya konten baru miliknya. Beberapa mengakali dengan memberi watermark, tapi tetap saja bisa diakali sama mereka... yah... dari dulu sampai sekarang yang namanya pembajak memang ngeselin.... hehehe...

(ARIE_APRIANNOR)


Senin, 12 November 2018

Amerikanisasi Jepang


Power Rangers... Mulai anak jaman old sampai jaman now kebanyakan kenal siapa mereka. Tontonan favorit anak-anak (dan sebagian kecil orang dewasa termasuk saya, hehehe..), siapa sangka dulu kami kira Power Rangers itu asli made in America... Ternyata eh ternyata hasil adaptasi dari Super Sentai Jepang dan sukses pula, saking suksesnya ya itu tadi... Berasa Amrik banget padahal hasil saduran.

Power Rangers tidak sendiri... Ternyata ada lagi "produk Jepang" yang sukses kena "Amerikanisasi" alias di Amerika-kan... Dan kita (khususnya saya) baru tau kalau itu aslinya dari Jepang setelah mudahnya menjelajahi informasi lewat internet. Apa-apa saja? Berikut diantaranya...

Voltron


Tayang di TVRI di awal-awal tahun 90an, menemani masa kecil saya... Sempat di "up grade" menjadi versi animasi 3D menjelang akhir tahun 90an dan tayang di RCTI, sekarang... Diambil alih Nickleodion dan dibikin animasi baru yang lebih mantap, tapi kayanya sudah tamat.

Eh.... Siapa sangka... Ternyata Voltron itu aslinya dari Jepang. Kartun aslinya berjudul Beast King GoLion, tayang di Jepang sekitar tahun 70-80an (CMIIW). Saya taunya boleh dibilang baru2 aja. Berawal dari nonton di youtube review mainan Chogokin Voltron yang base nya menyediakan 2 plakat, ada yang tulisannya Voltron dan satunya lagi dengan aksara kanji Jepang yang (kayanya) bertuliskan GoLion. Dari narasi video kemudian saya tau bahwa Voltron itu aslinya GoLion.

G-Force



Bukan... Bukan G-Force yang hamster-hamster itu. Tapi ini kartun jaman dulu yang tayang di TVRI di tahun 90an. Kartun ini juga dikenal dengan judul Battle Of Planets. Waktu kecil ya... Saya kira ini kartun Amerika... Karena tayang berbarengan dengan Silverhawk, Thundercats, Centurion dan Captain Planet yang memang bikinan Amerika.

Setelah bertahun-tahun kartun ini kemudian ditayangkan ulang oleh TV anak Spacetoon, judulnya... Gatchaman! Lho... Kok Gatchaman? Ternyata ini malah judul aslinya... Hehehe... Wadau.. Baru tau saya. Kartun ini juga dibikin live action movie nya oleh Jepang yang... Ya... Menurut saya tidak terlalu istimewa.. Selera saya sih begitu.

Superhuman Samurai



Yang ini tau nya gara-gara anime nya yang (saat tulisan ini dibikin) masih on going. Pertama kali melihat saya agak terkejut... Lho... Ini bukannya ini Servo Superhuman Samurai... Kok judulnya Gridman? Ternyata eh ternyata... Gridman justru judul aslinya.

Gridman adalah Tokusatsu bikinan Tsuburaya yang juga membikin serial Ultraman, makanya modelnya mirip-mirip Ultraman, di adaptasi oleh Amerika dengan judul Superhuman Samurai Syber Squad dan tayang di Indosiar di pertengahan tahun 90an. Gridman? Rasanya sih di Indonesia tidak ada yang menayangkan, makanya saya lebih ngeh sama Superhuman Samurai ketimbang Gridman dan baru tau kalau itu adaptasi setelah melihat adaptasi anime nya yang terbaru.

Speed Racer



Saya aslinya sudah lama curiga kalau Speed Racer ini aslinya bikinan Jepang. Tapi berhubung saat itu masih kecil... Ya... Masabodo juga sih.. Hehehe...Speed Racer tayang di masa kecil saya di tahun 90an awal di TVRI, kecurigaan saya saat kartun Speed Racer di reborn dengan animasi yang lebih baik di tahun 2000an dan tayang di ANTV. Gaya kartunnya kala itu Jepang banget... Nuansanya mirip-mirip kartun Avante sama Virtua Fighter apalagi lagu ending nya masih pakai lagu Jepang yang judulnya fly to the dream dan terbukti di era internet sekarang ternyata Speed Racer aslinya kartun Jepang dengan judul Mach GoGoGo .


Speed Racer sempat dibikin filmnya oleh Hollywood yang... Kayanya... Mengecewakan. Entah deh kalau diambil alih oleh "empunya" langsung alias Jepang, mungkin bisa jadi lebih baik.

Hello Kitty


Tokoh ini jadi pop culture pada masanya, sekitar tahun 90-an... ada di buku, ada di baju, ada di tas ada dimana-mana. Dari namanya saya kira waktu kecil Hello Kitty ini bikinan Amerika... apalagi kartunnya yang tayang pada masa itu berbahasa Inggris, tapi.... eh... bikinan Jepang ternyata, bikinan perusahaan Sanrio dari Jepang. Produknya mendunia berserta kawan-kawannya seperti Kerokeropi dkk.

Transformer



Hah... Nyang bener Gan?? Yep... Walaupun kasusnya agak berbeda dengan tayangan-tayangan yang sudah dibahas sebelumnya. Transformer memang bikinan Amerika... Tapi.... Hal ini terwujud setelah Hasbro membeli copyright dari Diakron dan Mikroman dari Takara Tomi (cmiiw). Diakron kemudian diadaptasi menjadi autobot dan mikroman menjadi disepticon. Optimus prime, Bumbble bee, Starscream, Megatron dkk tentu saja kreasi asli dari Amerika tapi... Konsep dasar nya ada pada Jepang.

Sumber Gambar : nyari di google image, digunakan tanpa tujuan komersil

Rabu, 26 September 2018

Penyempitan Makna Dari Aslinya



Tanggal 11 September, bulan kemarin sebagian dari kita merayakan Tahun Baru Hijriah. Penamaan Tahun Hijriah sendiri terinspirasi dari kejadian pindah nya Rasulullah SAW dari Kota Makkah ke Kota Madinah, pindah dalam bahasa Arab adalah Hijrah yang lalu digunakan untuk penamaan Tahun Hijriah (CMIIW ya Gan).

Sekarang kalau anda mendengar kata "hijrah" apa yang ada di dalam pikiran anda? Kebanyakan pasti mikirnya "tobat" bukannya "pindah" , memang sih hijrah itu maksudnya perpindahan dari sering berbuat buruk dan dosa berpindah/bergeser untuk berubah menjadi sering berbuat kebaikan dan ibadah, tapi kalau dari bahasa aslinya tetap saja artinya pindah... Ya... Pindah... Sehingga kalau saya sebelumnya tinggal di Banjar Baru lalu pindah ke Banjarmasin pun bisa dibilang saya hijrah tapi sekarang ini makna hijrah justru misal saya dulu saya suka maksiat lalu sekarang jadi suka beribadah. Ya... Gak salah juga sih... Hanya saja terjadi penyempitan makna dari arti aslinya.

Kata "hijrah" ternyata tidak sendiri... Ada beberapa kata lain yang digunakan di Indonesia terjadi perubahan makna... Setidaknya terjadi penyempitan makna. Apa saja kata-kata tersebut? Nyok mari disimak!

Hijab
Kata hijab adalah kata yang sudah sangat familiar bagi saya yang lumayan sering mendengarkan ceramah agama. Saya masih ingat kata penceramahnya "mereka yang suka bermaksiat terhijab dari rahmat Allah SWT" , makna terhijab di sini artinya terlindung sehingga ibarat rahmat adalah cahaya maka orang yang bermaksiat berada di belakang dinding sehingga tidak terkena cahaya tersebut.

Kalau dicari di kamus hijab sendiri artinya penutup tapi dimasa sekarang kalau kita dengar kata hijab apa yang ada dipikiran anda? Umumnya mikirnya hijab itu pakaian wanita yang sesuai tuntunan syariah. Tidak salah juga sih karena pakaian wanita yang sesuai syariah itu memang harus menutupi seluruh badan karena seluruh tubuh wanita menurut syariat Islam adalah aurat. Cuma kalau mengacu dari kata aslinya... Pakai kelambu juga bisa dikatakan pakai hijab. Hehehe...

Game
"Di kamar saja main game! Sana keluar main-main sama teman-teman kamu" tegur seorang ibu pada anaknya yg hobi main PS di kamar. Tapi... Hei... Game bukan nya permainan juga? Kan arti dari game adalah permainan? Ya... Tapi bagi orang kita kebanyakan game artinya main  video game. Sehingga kalau ada yang ngajak main game artinya bukan ngajak main gerobak sodor atau main galasin, tapi lagi ngajak main video game lewat konsol PS dan konsol video game lainnya.

Fix
"Malam ini ke tempat lu gue musti bawa apa lagi neh?" tanya Adul dan dijawab Amat "udah fix! Gak udah bawa apa-apa lagi". Lho.... Udah fix?? Maksudnya sebelumnya apa ada kesalahan?? Ternyata bagi sebagian dari kita fix sering diartikan beres padahal kalau mengacu di kamus fix itu artinya (mem)perbaiki. Berawal dari kebiasaan zaman kuliah saat menyusun skripsi dimana file yang sudah diperbaiki dikasih tulisan fix diujung namanya (contoh: skripsi sudah fix.doc) sehingga seringkali arti fix dianggap beres

Sale
" Beli aja Jeng! Mumpung lagi sale" lho... Emang barangnya kemarin gak dijual? Hehehe... Sale secara umum dari bahasa aslinya (bhs. Inggris) artiya jual/dijual. Di tempat kita pada momen tertentu (seperti menjelang Hari Raya) toko dan swalayan mengadakan penjualan barang besar-besaran dengan diskon besar pula dan dibikinlah spanduk dan banner bertulisan Big Sale. Orang kita sebagaimana kasus game pada video game kemudian mengambil kata sale nya saja untuk menjelaskan sedang ada penjualan besar-besaran, jadi kalau ada yang bilang lagi sale artinya sedang ada penjualan besar-besaran.

Canggih
Apa yang anda bayangkan saat mendengar kata canggih? Umumnya kita memikirkan sebuah benda berteknologi tinggi yang memiliki banyak fungsi meringankan pekerjaan berat. Tapi..... Setelah di cek di Kamus Besar Bahasa Indonesia canggih ternyata arti pertamanya adalah bawel lalu arti kedua ribut... Hehehehe... Lalu arti selanjutnya kehilangan kesederhanaan dan mungkin arti ketiga inilah yang sering kita pakai dari kata canggih... Padahal arti aslinya lebih dari itu... Dan akhirnya saya jadi faham kenapa Nenek saya dulu kalau marah dengan kenakalan kami sering menyebut kami anak canggih. Hehehe...

Bangsat
Bangsat adalah nama hewan kecil yang kalau dipencet akan menimbulkan bau busuk, nama lain yang lebih beradap bagi hewan ini adalah kutu busuk, saking busuknya akhirnya dipakai sebagai kalimat makian. Ya... Sekarang ini bangsat lebih dikenal sebagai kata makian ketimbang nama hewan, kata makian yang ditunjukan kepada seseorang yang dianggap memiliki sifat yang busuk, se busuk bau hewan aslinya.

Jajan
Ide memasukan kata ini gara-gara teman di kantor ditelpon anaknya yang minta duit buat jajan, lalu ada yang menimpali "untung yang minta jajan anaknya, bukan bapaknya" dan tertawalah satu ruangan, hehehe... Ya! Jajan pada dasarnya artinya belanja makanan ringan/ snack bisa di warung bisa juga sama abang-abang yang jualan lewat depan rumah. Tapi.... Bagi orang dewasa... Jajan punya makna tersendiri... Jajan diartikan bagi orang dewasa adalah sewa cewe buat... You know lah buat apa'an... Hehehehe...

Bonus : Lahung (bhs. Banjar)
Lahung adalah nama buah eksotik di pulau Kalimantan yang bentuknya mirip durian tapi memiliki warna yang lebih ngejreng, merah menyala, hampir mirip dengan buah pempakin tapi lebih merah lagi. Tapi.... Bagi kebanyakan Urang Banjar lahung memiliki arti lain nya... Yaitu.... Pelacur wanita. Entah kenapa mereka juga dinamakan sama dengan buah tersebut, apa karena sama-sama berpenampilan ngejreng, mungkin... Jadi hati-hati ya kalau ke Kalimantan lalu ditawarin lahung... Nanya dulu... Lahung yang mana dulu... Hehehe...


Minggu, 23 September 2018

Nama-Nama Orang Indonesia Mirip Kosakata Bahasa Asing

Apalah arti sebuah nama ujar pujangga bernama William Shakepeare, tapi bagi kebanyakan kita khususnya Orang Islam meyakini bahwa nama adalah doa, itu sebabnya orang tua selalu memberikan nama yang mengandung arti baik bagi anaknya dengan harapan anaknya menjadi anak baik pula.

Di Indonesia pemberian nama umumnya menggunakan bahasa lokal seperti Bunga, Melati, Bagus, Selamet. Pengaruh agama juga menyebabkan pemberian nama berdasarkan nama-nama yang ada di Kitab suci masing-masing, seperti Annisa, Rahman, Yohanes dan lain-lain.

Dari sekian nama-nama yang beredar ada beberapa nama yang kalau didengar-dengar mirip kosakata bahasa asing, khususnya Inggris yang artinya jelas bukan ditunjukan kepada si empunya nama, nama-nama apa saja? Cekibrot:

Rifan
Pertama mendengar nama Rifan yang ada dipikiran saya malah refund yang artinya pengembalian dana, saya yakin orang tua Rifan memberi nama bukan karena berharap bakal dapat pengembalian dana.

Windi
Kalau didengar oleh orang Inggris mereka mungkin akan kebingungan karena mirip dengan windy yang artinya berangin. Apakah Windi orangnya angin-anginan, saya rasa tidak. Hehehehe...

Fani
Pelafalan nya mirip dengan kata funny yang artinya lucu, mungkin Fani memang lucu orangnya.

Hani
Mirip pelafalannya dengan honey yang memiliki beberapa arti, pertama madu yang kedua bisa pula berarti sayang. Kalau punya teman namanya Hani, banyak yang memanggil, orang bule bakal bingung... Ini orang banyak bener pacarnya.

Suwiti
Ini nama Mbah saya... Waktu pertama kali ngeh... Wah asik juga nama si Mbah... Mirip pelafalannya dengan kata sweety yang memiliki arti rasa manis dan arti lainnya kekasih. Sepertinya beliau waktu mudanya manis orangnya. Hehehe...

Bani
Saya punya teman namanya Arbani, panggilannya Bani.. Sepintas dengar bisa disangka kelinci sama orang bule karena mirip dengan kata bunny. Wehehehe...

Dedi
Dulu pernah Teamlo diundang di acara Hitam Putih, salah satu pemainnya di cengcengin sama Deddy Corbuzier yang jadi host acara "anak siapa sih lo?" dijawab sama dia "anaknya Dedi, beneran Dedi, kan bahasa Inggris nya ayah itu daddy"... Set dah...

Nani
Kalau ini orang Jepang yang bingung karena nani artinya apa, ya... Apa. Kalau orang Jepang ketemu Nani saya yakin mereka akan mesem2 ketawa dalam hati.

Sani
Namanya mirip merk walkman abal-abal... Sunny... Plesetan dari Sony... Hehehehe... Sunny sendiri dalam bahasa Inggris artinya cerah, namanya secerah orangnya mungkin.

Mina
Waktu kuliah saya punya teman namanya Aminatuzuhriah panggilannya Mina.. Kalau bahasa Jepang artinya teman-teman bisa juga hadirin.

Riski
Ini sempat jadi " main-mainan" anak meme khususnya 1cak. Kalau dari asal usulnya sebenarnya nama ini artinya baik, berasal dari bahasa Arab yaitu Riziq dan di Indonesia kan menjadi Rezeki, kebanyakan orang tua ambil simpel dengan penyebutan Riski. Kalau bahasa Inggris kedengarannya mirip dengan Risky yang artinya beresiko.

Ya.... Sekian dulu nama-nama nya, mungkin aslinya lebih banyak lagi... Tapi saya rada lupa. Kepada pemilik nama diatas saya mohon maaf sebesar-besarnya! Posting blog ini cuma buat usil-usil-an saja tanpa ada maksud merendahkan.

Gambar: nyedot dari google image, digunakan tanpa tujuan komersial


Sabtu, 22 September 2018

Blog.... Masih kah ada?


Pos ini dibikin setelah akhirnya saya sadar telah membiarkan blog ini tanpa posting lebih dari setahun... Hehehehe... Mendadak rasa untuk kembali menulis di blog ini lagi.

Saya coba-coba menggunakan aplikasi blogger yang ada di android, semoga hasilnya lumayan. Baru nyoba soalnya. Apabila saya rasakan praktis, maka nge-blog via hape android akan saya lanjutkan kembali...

So... Blog masih kah ada? Masih! Hehehehe...


Minggu, 15 Januari 2017

[Sebuah Opini] Power Rangers, Super Sentai Pilihan Orde Baru



Pendahuluan

Kalau baca judul diatas kesannya tulisan ini agak-agak aneh juga, apa coba hubungannya power rangers sama pemerintahan orde baru yang dikomandoi Presiden soeharto? Secara politik dan pemerintahan sebenarnya sih tidak ada, cuma ternyata menurut analisa saya (yang ngawur ini), kebijakan pemerintah orde baru mempengaruhi tayangnya serial power rangers di Indonesia! Nah lo?? Daripada bingung nyok mari disimak tulisan berdasarkan opini saya ini! Oh ya… karena ini hanya sebuah opini, apabila ada yang tidak sependapat ya wajar-wajar saja dan saya tidak akan mendebatnya. Lanjut…

Mengenal Super Sentai

 Logo Super Sentai

Sebelum bicara Power Rangers kita kenalan dulu sama Super sentai. Apa itu Super sentai? Super sentai adalah serial kelompok pahlawan super dari Jepang yang berkelompok (umumnya) 3-5 orang dengan berpakaian ala ninja diproduksi oleh Toei Company Ltd dan disiarkan oleh TV Asahi di prakarsai oleh Ishinomori yang dikenal sebagai “bapak”nya Kamen Rider atau di Indonesia dikenal dengan nama Ksatria Baja Hitam. Secara bahasa sebenarnya Super sentai artinya pasukan khusus (task force). Serial Super sentai pertama tayang pada tahun  1975 dengan nama Goranger dilanjutkan dengan J.A.K.Q, Battle Fever,  Denziman dan seterusnya sampai (saat tulisan ini dipublikasikan) Zyouhger di tahun 2016.

Goranger

J.A.K.Q

Denjiman

Zyuohger

Ciri khas dari super sentai adalah anggota mereka menggunakan pakaian warna warni yang berbeda-beda, umunya yang berpakaian warna merah adalah pimpinan dari kelompok ini, masing-masing super sentai memiliki tema masing-masing seperti kartu remi pada J.A.K.Q, mobil pada TurboRanger dan Burung pada Jetman, punya kendaraan yang bisa bergabung menjadi robot raksasa untuk mengalahkan monster yang juga berubah jadi raksasa.

Google V

Bioman

Flashman

Maskman

Serial ini begitu sukses tidak hanya di Jepang tapi mendunia termasuk di Indonesia, konon (pake konon karena saya kurang yakin) Serial Super sentai yang pertama masuk ke Indonesia adalah Google V (five) melalui rental kaset video VHS di tahun 80-an, karena saat itu TVRI (seingat saya) tidak menayangkan serial Super Sentai (CMIIW). Tayangan Super sentai justru dinikmati oleh anak-anak 90-an awal melalui TV Malaysia (TV1 dan TV3) yang ditangkap siarannya dengan antena parabola. Saat itu setiap sore kira-kira jam 4-5 ditayangkan Bioman, Flashman dan Maskman, nontonnya rame-rame di rumah yang punya parabola, maklum saat itu antena parabola masih dianggap barang mewah dan hanya dimiliki oleh orang-orang kaya saja. Kalau mau nonton musti sudah mandi dulu, kaki sudah bersih dan kalau nonton jangan gaduh, kalau peraturan ini dilanggar maka besok anda cuma bisa nonton ngintip lewat jendela (lah malah nostalgia) he3x..

Super Sentai dan Orde Baru

Pemerintahan Orde Baru konon agak sentimen dengan hal-hal yang berbau ketimuran, hal ini berimbas kepada tayangan-tayangan televisi yang berasal dari Jepang, Korea dan Tiongkok kala itu. Suara harus di dubbing (disulih bahasakan) menjadi bahasa Indonesia, aksara-aksara di edit diubah menjadi huruf latin,  judul juga harus di Indonesia-kan (minimal di Inggris-kan), itu sebabnya Kamen Rider Black di Indonesia diubah judulnya jadi Ksatria Baja Hitam, bahkan lagu opening dan clossing juga harus di Indonesia-kan, saat itu Kak sur menjadi langganan untuk meng-Indonesia-kan lagu tayangan anak-anak dari Jepang.

Turboranger alias Pasukan Turbo

Fiveman

Liveman

Jetman

Seperti kita ketahui bahwa Super sentai berasal dari Jepang, maka untuk bisa ditayangkan di televisi indonesia juga harus mengikuti “regulasi” tersebut. Untuk judul sepertinya (saat itu) tidak masalah karena judul-judul Super Sentai agak ke-Inggris-Inggris-an seperti Jetman, Flashman, Maskman, Liveman, Fiveman, yang di ubah saat itu cuma Turboranger jadi Pasukan Turbo. Nah pas Dairanger mau tayang, kata “dai” kan agak “berbau” Jepang  digantilah dengan Star Ranger. Suara dan lagu pun juga harus disulih kedalam bahasa Indonesia, kemudian ramai lah tayangan super sentai di televisi indonesia (kala itu RCTI yang paling getol).

Mengenal Power Rangers


Logo Power Rangers

Rasanya semua anak-anak di Indonesia juga tau apa itu Power Rangers, Power Rangers adalah sekelompok jagoan berpakaian seperti ninja warna-warni, dikomandani sama yang berpakaian merah, punya robot raksasa untuk membasmi monster-monster. Lho… kok sama dengan Super sentai? Yap!!! Karena Power Rangers adalah adaptasi Amerika dari Super Sentai nya Jepang, jadi bisa kita sebutkan bahwa Power Rangers adalah Super sentai versi Amerika. Super Sentai yang pertama kali di adaptasi menjadi Power Rangers  adalah Zyuranger, kemudian dilanjutkan dengan mengadaptasi Dairanger, Ninjaranger, Oh Ranger sampai (saat tulisan ini dipublikasikan) Ninninger.

 Mighty Morphin' Power Rangers adaptasi dari Zyuranger

Mystic Force adaptasi dari Magiranger 

 SPD adaptasi dari Dekaranger

Super Megaforce adaptasi dari Gokaiger

Konon Haim Saban (krator serial Power Rangers) pada awalnya hanya ingin mendistribusikan serial zyuranger sebagai tayangan alternatif di Amerika yang kala itu didominasi jagoan-jagoan komik, namun ditolak, Haim Saban kemudian membeli copyright dari zyuranger sehingga bisa memodifikasi dan membuat jalan cerita baru dan jadilah Mighty morphin’ power rangers yang akhirnya sukses dari tahun 1993 berlanjut hingga sampai sekarang. Sampai-sampai dibikin komiknya dan bakalan adu sakti dengan Justice league

Crossover, Justice League VS Mighty Morphin' Power Ranger

Power Rangers tayangan pilihan orde baru

Kehadiran Power Rangers menjadi alternatif tayangan anak-anak, termasuk di Indonesia. Mungkin… saat itu yang dipikrkan oleh distributor “daripada meng-impor Zyuranger lebih baik meng-impor MMPR “ alasannya karena MMPR cukup mendubbing suara pemain saja sudah cukup, bahkan andai pakai cuma di subbtittle saja pun tidak masalah, daripada Zyuranger yang (sebuah kewajiban) untuk medubbing suara pemain (karena berbahasa Jepang, seperti yang sudah kita jelaskan tadi bahwa Orde baru agak sentimen dengan hal-hal berbau ketimuran) menjadi bahasa Indonesia, belum lagi lagu juga harus di Indonesia-kan dan aksara Jepang harus di edit (hapus).  Ongkos jadi lebih banyak.

Power Rangers sendiri memiliki keunggulan karena sesuai dengan semboyan bangsa kita, yaitu Bhineka Tunggal  Ika, bisa kita lihat anggota Super sentai seluruhnya orang Jepang, berbeda dengan Power Rangers yang anggotanya terdiri dari beberapa ras/suku bangsa, ada orang berkulit putih, ada yang berambut pirang, ada orang berkulit hitam dan ada anggota yang berwajah asia. Karena pertimbangan ini maka dipilihlah serial Power Rangers sebagai alternatif Super sentai.

Anggota Power Ranger Dino Charge, Ranger Biru perwakilan dari asia, Yoshi Sudarso Keturunan Indonesia

Kepopuleran Power Rangers sendiri di Tanah Air luar biasa, sampai-sampai Super sentai pun di sebut Power Ranges. The Movie nya sukses dan bahkan tour Power Rangers ditahun 90-an sukses berat pula. Selepas masa reformasi dimana meng-impor film asing dirasa berat oleh TV swasta, serial power rangers masih tayang di Indonesia, terakhir Power Ranger Dino Charge yang dibintangi aktor (keturunan) Indonesia Yoshi Sudarso tayang di Indosiar.

Kesimpulan!!! Pilih mana? Super Sentai atau Power Rangers?

Kebanyakan anak-anak 90-an saat itu tidak tahu kalau Power Rangers itu adaptasi dari Zyuranger, kita pikir Power rangers itu karya yang betu-betul original asli made in amrik, walau sebenarnya kita sempat juga kebingungan saat Dairanger (yang diganti judulnya jadi Star Ranger) tayang berbarengan dengan MMPR Season 2, kok robotnya sama? Kok monsternya sama? Kok adegan berantemnya sama? Kok ranger putihnya sama? Tapi dulu akhirnya kita cuek aja! He3x…

Shock sebenarnya justru terjadi di awal-awal tahun 2000-an, disaat kita sudah remaja dan beberapa mulai menggemari hal-hal berbau Jepang (lagi rame-ramenya J-Rock), beberapa dari anak 90-an kaget mengetahui bahwa Power Rangers itu aslinya adaptasi dari Super sentai, beberapa ada yang kemudian menjadi tidak senang dengan Power Rangers (umumnya dari penggemar jejepangan garis keras… hahaha…) dan sebagian kembali cuek saja dan tetap mengidolakan Power Rangers sebagai jagoan masa anak-anak.

Powerfull Ranger di serial Akibaranger episode Delusional Import

Di Jepang sendiri, keberadaan Power Rangers sempat di sindir melalui serial Hikonin Sentai Akibaranger season 2 di judul “delusional import”. Diceritakan kemunculan sentai asal Amerika bernama Powerfull ranger dan Akibared tidak terima dengan hal itu karena Powerfull ranger itu aslinya adalah Zyuranger kemudian berusaha “menyadarkan” Powerfull Ranger untuk kembali menjadi Zyuranger.


Tampilan Power Rangers the Movie 2017, banyak yang kecewa tapi cukup dinanti

Saya pribadi…. Cuek saja lah! Hex…  saya tetap mengenang dan menikmati baik Super Sentai maupun Power Rangers sebagai jagoan masa kecil saya, walaupun jujur neh… saya lebih ngeh sama Power Ranger daripada Super Sentai, mungkin karena sudah berhasil “ditanamkan” oleh Pemerintah Orde Baru, he3x… dan saya pun cukup antusias menanti tayangnya film Power Rangers di bioskop tahun ini. Semoga saja film nya tidak mengecewakan.  Tapi…. Tanpa Super sentai, tidak akan ada Power Rangers!!

Gambar: dari google image, digunakan tanpa tujuan komersial